Mengenal EDGE (Enhanced Data rates for GSM Evolution)
Perkembangan teknologi komunikasi mobile berjalan sangat pesat. Dalam waktu yang relative singkat, sejak diperkenalkannya penggunaan AMPS sebagai teknologi komunikasi mobile generasi pertama pada tahun 1978, hingga sekarang (tahun 2008), perkembangan nya sudah sampai pada technology generasi ke-4, walaupun masih dalam tahap penelitian dan uji coba. GSM sendiri sebagai salah satu teknologi komunikasi mobile generasi kedua, merupakan teknologi yang saat ini paling banyak digunakan di berbagai negara.
Dalam perkembangannya, GSM yang awalnya hanya mampu menyalurkan komunikasi suara dan data berkecepatan rendah (9.6 - 14.4 kbps), kemudian berkembang menjadi GPRS yang mampu menyalurkan suara dan juga data dengan kecepatan yang lebih baik,115 kbps. Pada fase selanjutnya, meningkatnya kebutuhan akan sebuah system komunikasi mobile yang mampu menyalurkan data dengan kecepatan yang lebih tinggi, dan untuk menjawab kebutuhan ini kemudian diperkenalkanlah EDGE (Enhanced Data rates for GSM Evolution) yang mampu menyalurkan data dengan kecepatan hingga 3 kali kecepatan GPRS, yaitu 384 kbps.
Pada pengembangan selanjutnya, diperkenalkanlah teknologi generasi ketiga, salah satunya UMTS (Universal Mobile Telecommunication Service), yang mampu menyalurkan data dengan kecepatan hingga 2 Mbps. Dengan kecepatan hingga 2 Mbps, jaringan UMTS dapat melayani aplikasi-aplikasi multimedia (video streaming, akses internet ataupun video conference) melalui perangkat seluler dengan cukup baik.
Perkembangandi dunia telekomunikasi mobile ini diyakini akan terus berkembang, hingga nantinya diperkenalkan teknologi-teknologi baru yang lebih baik dari yang ada saat ini. Akhir-akhir ini, para ilmuwan berusaha mengembangkan teknologi telekomunikasi mobile dengan bandwidth yang sangat lebar, tingkat mobilitas tinggi, service yang terintegrasi, dan berbasikan IP (mobile IP). Teknologi ini diperkenalkan dengan nama “Beyond 3G” atau 4G.
Seperti namanya, EDGE (Enhanced Data rates for GSM Evolution), adalah teknologi yang dikembangkan dengan basic teknologi GSM dan GPRS. Sebuah system EDGE dikembangkan dengan tetap menggunakan equipment yang terdapat pada jaringan GSM/GPRS. Jadi EDGE tidak bisa sendiri. Sebuah sistem GPRS terdiri dari SGSN (Serving GPRS Support Node) dan GGSN (Gateway GPRS Support Node), yang merupakan jaringan corenya, yang ditambahkan pada sebuah jaringan GSM sebelumnya. Sedangkan pada sisi radionya, jaringan GPRS membutuhkan penambahan PCU pada perangkat radio jaringan GSM sebelumnya.
Perbedaan jaringan GPRS dan EDGE hanya terdapat pada sisi radio akssnya saja, sedangkan pada sisi jaringan corenya, EDGE dan GPRS menggunakan equipment dan protocol yang sama. Sebuah jaringan GPRS dapat diupgrade menjadi sebuah jaringan dengan sistem EDGE hanya dengan menambahkan sebuah EDGE Transceivier Unit (TRU) pada sisi radio aksesnya.
Bila kita tahu bahwa EDGE adalah singkatan dari "Enhanced Data for Global Evolution", maka EDGE juga sering disebut sebagai EGPRS atau "Enhanced GPRS". EDGE merupakan suatu metode peningkatan kecepatan transfer data dari GPRS, EDGE hanya menambahkan beberapa spesifikasi baru pada protokol GPRS, jadi EDGE berjalan seiring dengan GPRS dan tidak bisa berdiri sendiri. Bagi Operator untuk menerapkan EDGE, pada dasarnya hanya memerlukan perubahan software dalam jaringan Operator, investasi yang diperlukan sangat minim karena tidak perlu tambahan hardware pada jaringan GSM yang sudah menggunakan GPRS. Aplikasi yang memakai koneksi GPRS akan bekerja normal pada jaringan EDGE tanpa ada perubahan sama sekali.
EDGE dapat mencapai kecepatan hingga 384 kbps dan secara teori dapat mecapai kecepatan maximum hingga 473.6kbps. Tapi mungkin kecepatan rata rata yang didapatkan berkisar antara 100 - 200 kbps, hal ini karena ketergantungan pada kualitas server Operator, banyaknya jumlah pengguna pada saat penggunaan dan kecepatan pada handset selular pengguna.
Pada dasarnya EDGE dipilih dan digunakan oleh Operator GSM yang tidak atau belum mendapatkan ijin sistim UMTS (Universal Mobile Telecommunications System) yang termasuk dalam golongan 3G. Banyak yang menyebutkan bahwa EDGE masih dalam generasi 2G, bahkan sering disebut sebagai 2.5G (yang merupakan suatu metode untuk transisi menuju 3G). Sebenarnya EDGE adalah bagian dari 3G yang dapat bekerja pada jaringan GSM yang berada pada frekuensi 800, 850, 900, 1800 dan 1900Mhz.
EDGE merupakan sebuah upgrade untuk jaringan Operator GSM/GPRS ke 3G yang termurah (tanpa perlu penggantian hardware jika jaringan GSM Operator tersebut sudah menggunakan GPRS) dan tercepat (dapat diterapkan dengan cepat) dibandingi untuk menerapkan sistim baru UMTS.
Mau pengen tau lebih banyak? Baca aja sendiri disini